Bahan Ajar Materi PPKN, Tema 4 Hal 18 Sahabat Tak Terpisahkan - PPPK SDN KUALA TUHA

Update

Agus Saputra, S.Pd.I // Guru Kelas VI

Bahan Ajar Materi PPKN, Tema 4 Hal 18 Sahabat Tak Terpisahkan


Bahan Ajar Materi PPKN, Tema 4 Hal 18


Sahabat Tak Terpisahkan


Hanni dan Duwi telah berteman lama sekali. Sejak belum bersekolah, mereka sering menghabiskan waktu di sore hari untuk bermain bersama. Semua tahu bahwa Hanni dan Duwi tak terpisahkan. Persahabatan mereka tetap terjalin erat, sampai kini mereka telah duduk di kelas 6, di sekolah yang sama.



Dulu, banyak teman yang meragukan bahwa persahabatan Hanni dan Duwi akan bertahan lama, karena latar belakang keluarga mereka yang jauh berbeda. Hanni adalah anak seorang pengrajin batik yang sukses. Walaupun mulai dengan membatik sendiri, kemudian memiliki beberapa pegawai, sekarang usaha orang tua Hanni sudah berkembang sangat pesat. Mereka sudah memiliki beberapa cabang toko batik di kota untuk memasarkan batik karya mereka.Pegawainya juga semakin banyak. Sementara Duwi, adalah anak seorang penjual kue yang sederhana. Ketika kecil dulu, tiap sore Duwi ikut ibunya menjajakan kue kepada para pekerja di pendopo batik milik orang tua Hanni. Di sanalah Hanni berkenalan dengan Duwi. Waktu kecil dulu, mereka sangat menikmati saat-saat itu. Namanya anak-anak, perbedaan latar belakang pun tak dirisaukan. Permainan mereka tetap saja asyik. Petak umpet, petak jongkok, rumah-rumahan, atau masak-masakan.



Tetapi, yang membuat persahabatan mereka bertahan lama adalah sikap Hanni dan Duwi yang saling menghargai satu sama lain. Hanni tidak pernah menganggap dirinya berbeda dengan Duwi. Bukan hanya Duwi yang bermain ke pendopo batik Hanni, tetapi Hanni pun tak sungkan bermain ke rumah sederhana milik keluarga Duwi. Ia malah menikmati makan siang atau makan jajanan sore di rumah Duwi. Memang, ibu Duwi pandai memasak. Namanya juga penjaja kue, pasti pandai juga membuat aneka masakan. Hanni justru senang dengan kedekatan dan kesederhanaan suasana di keluarga Duwi. Acara makan bersama yang selalu ramai penuh cerita, karena semua hadir dengan kisah masing-masing.



Sebaliknya, ketika Duwi bermain ke rumah Hanni, tidak dirasanya minder sedikit pun. Ayah dan ibu Hanni tidak pernah juga memperlakukan Duwi super istimewa karena Duwi anak penjaja kue. Santai saja Duwi membaca-baca koleksi buku cerita Hanni di kamarnya ketika Hanni sedang melakukan hal lain. Kadang-kadang Duwi pun ikut membantu ketika Hanni harus melipat- lipat batik dan memasukkannya ke dalam plastik sebelum siap dikirim ke toko. Duwi kagum dengan Hanni dan keluarganya. Walaupun punya banyak pegawai, Hanni dan saudara-saudaranya tetap terlibat untuk membantu usaha orang tuanya. Membantu sesuai usia dan kemampuan. Terlihat bahwa mereka meraih sukses memang karena kerja keras.



Begitulah sahabat, tak ada kata-kata yang perlu diucapkan untuk menyatakan sayang pada sahabat. Hanya diperlukan sikap yang tulus, tak pandang perbedaan, saling menghargai, dan saling belajar. Rasa sayang yang tulus pada sahabat akan membentuk pertemanan yang indah dan tak terpisahkan.

. . . . . . . . . .


Berdasarkan cerita di atas, diskusikan pertanyaan berikut:


1. Apa perbedaan yang terlihat antara Hanni dan Duwi?

Jawab:

Hanni terlahir dari keluarga pengrajin batik yang kini bisnis baktinya sukses, sedangkan Duwi terlahir dari keluarga yang menjalankan bisnis kue yang sederhana.


2. Bagaimana Hanni bersikap terhadap Duwi?

Jawab:

Hanni menganggap tidak ada perbedaan antara dirinya dengan Duwi dan saling menghargai satu sama lainnya.


3. Bagaimana sikap keluarga Hanni kepada Duwi

Jawab:

Kedua orang tua Hanni sangat menerima kehadiran Duwi di rumah mereka dan mereka tidak menganggap Duwi spesial karena Duwi anak dari penjaja kue. Bahkan Duwi sangat santainya baca koleksi buku milik Hanni di kamarnya.


4. Bagaimana Duwi bersikap terhadap Hanni?

Jawab:

Sama halnya dengan Hanni, Duwi juga menghargai Hanni, tidak peduli dari keluarga mana dia, karena mereka adalah sama.


5. Bagaimana sikap keluarga Duwi terhadap Hanni?

Jawab:

Sangat menerima kehadiran Hanni di keluarga Duwi, bahkan ia malah menikmati makan siang atau makan jajanan sore di rumah Duwi.


6. Apa yang bisa kita contoh dari Hanni?

Jawab:

Walaupun ia terlahir dari keluarga yang memiliki ekonomi menengah atas, tapi ia tetap mau berteman sama Duwi yang secara ekonomi keluarganya di bawah keluarga Hanni.


7. Apa yang bisa kita contoh dari Duwi?

Jawab:

Walaupun dia dari keluarga yang sederhana, tapi tidak merasa minder untuk bertema dengan Hanni yang secara ekonomi lebih tinggi dari keluarga Duwi.

Hanni dan Duwi berbeda latar belakang ekonomi keluarga. Namun demikian, mereka tetap berteman baik. Hanni tetap menghargai Duwi dan tidak bersikap sombong. Hanni belajar kesederhanaan dari Duwi. Duwi menghargai Hanni dan tidak malu berteman dengannya. Duwi belajar sikap tidak sombong dari Hanni.