Pengertian Metode Pembelajaran SAS (Struktural Analitik Sintetik) - PPPK SDN KUALA TUHA

Update

Agus Saputra, S.Pd.I // Guru Kelas VI

Pengertian Metode Pembelajaran SAS (Struktural Analitik Sintetik)



Pengertian Metode Pembelajaran SAS (Struktural Analitik Sintetik)

Pengertian Metode Pembelajaran Struktural Analitik Sintetik (SAS)  – Metode Struktural Analitik Sintetik (SAS) merupakan salah satu jenis metode yang bisa digunakan untuk proses pembelajaran membaca dan menulis permulaan bagi siswa pemula. Menurut Solchan dkk (2010: 6.22) pembelajaran Membaca Menulis Permulaan dengan metode ini mengawali pelajarannya dengan menampilkan dan memperkenalkan sebuah kalimat utuh.

Metode SAS (Struktural Analitik Sintetik) adalah metode yang disediakan untuk belajar membaca dan menulis permulaan di kelas permulaan SD. Dalam proses operasionalnya metode SAS mempunyai langkah-langkah berlandaskan operasional dengan urutan: Struktural menampilkan keseluruhan dan memperkenalkan kalimat yang utuh, Analitik melakukan proses penguraian, Sintetik melakukan penggabungan kembali kepada bentuk struktural semula.

Metode SAS merupakan salah satu jenis metode yang biasa digunakan dalam proses pembelajaran MMP (Membaca Menulis Permulaan) bagi siswa pemula pembelajaran MMP dengan metode ini mengawali pembelajarannya dengan menampilkan dan memperkenalkan sebuah kalimat yang utuh. Mula-mula anak disuguhi sebuah struktur yang memberi makna lengkap, yakni struktur kalimat. Landasan linguistiknya bahwa itu ucapan bukan tulisan, unsur bahasa dalam metode ini ialah kalimat. Menurut Supriyadi (Juprani, 2012), pengertian metode SAS adalah suatu pendekatan cerita yang disertai dengan gambar, yang didalamnya terkandung unsur struktur analitik sintetik.

Suhendi (2013) mengatakan bahwa langkah-langkah metode SAS adalah : Guru menampilkan keseluruhan kalimat (S), Guru melakukan proses penguraian kalimat (A), Guru menampilkan keseluruhan kalimat pada struktur kalimat semula (S).

Hal ini dimaksudkan untuk membangun konsep-konsep “kebermaknaan” pada diri anak. Akan lebih baik jika struktur kalimat yang disajikan sebagai bahan pembelajaran membaca menulis permulaan dengan metode ini adalah struktur kalimat yang digali dari pengalaman berbahasa si anak tersebut.

Proses penguraian dan penganalisisan dalam pembelajaran membaca menulis permulaan dengan metode SAS yaitu:

  1. Kalimat menjadi kata
  2. Kata menjadi suku-suku kata
  3. Suku kata menjadi huruf-huruf

Solchan dkk (2010:6.23) mengemukakan beberapa manfaat yang dianggap sebagai kelebihan dari metode ini, diantaranya sebagai berikut:

  1. Metode ini sejalan dengan prinsip linguistik (ilmu bahasa) yang memandang satuan bahasa terkecil untuk berkomunikasi adalah kalimat.
  2. Metode ini mempertimbangkan pengalaman berbahasa anak. Oleh karena itu, pengajaran akan lebih bermakna bagi anak karena bertolak dari sesuatu yang dikenal dan diketahui anak.
  3. Metode ini sesuai dengan prinsip inkuiri (menemukan sendiri). Anak mengenal dan memahami sesuatu berdasarkan hasil temuannya sendiri.

Contoh bahan ajar untuk pembelajaran membaca permulaan dengan metode SAS adalah sebagai berikut (Tarigan dkk, 2006 : 5.13)  :

ini mama

ini           mama

i ni                      ma ma

i n i                     m a m a

i ni                      ma ma

ini           mama

ini mama

Metode pembelajaran yang digunakan memiliki kelebihan dan kekurangan. Kekurangan metode SAS adalah:

  1. Banyak sarana yang harus dipersiapkan untuk pelaksanaan metode ini untuk sekolah sekolah tertentu dirasa sukar.
  2. Metode SAS hanya untuk konsumen pembelajar di perkotaan dan tidak di pedesaan.
  3. Metode SAS cenderung agak sukar diajarkan para pengajar metode SAS maka di sana-sini metode ini tidak dilaksanakan.